Jumat, 12 Agustus 2011

TEORI PEMROSESAN INFORMASI

TEORI PEMROSESAN INFORMASI
A. Teori Pemrosesan Informasi
Salah seorang ahli medefinisikan mengajar sebagai proses transfer informasi atau pengetahuan. Dari definisi tersebut, berarti dalam belajar siswa akan menerima informasi yang disampaikan oleh gurunya. Bagaimanakah informasi tersebut dapat sampai kepada siswa dan siswa dapat mengungkapkan kembali informasi yang diperolehnya baik melalui lisan maupun tulisan dalam kegiatan belajar? Berikut akan diuraikan mengenai pemrosesan informasi yang dilakukan oleh siswa dalam belajar.
Menurut Ratna Wilis, (1996 : 34) Informasi yang diterima siswa berada dalam bentuk energi fisik tertentu, yaitu sinar untuk bahan tertulis, bunyi untuk ucapan, tekanan untuk sentuhan, dan lain – lain. Energi tersebut akan diterima oleh reseptor yang peka terhadap energi dalam bentuk-bentuk tertentu itu. Selanjutnya reseptor-reseptor akan mengirimkan tanda dalam bentuk impuls-impuls elektrokimia ke otak. Impuls-impuls saraf dari reseptor masuk ke suatu registor pengindraan didalam sistem saraf pusat. Selama waktu yang sangat singkat sekali. Dari seluruh informasi yang masuk ini sebagian kecil disimpan untuk diteruskan ke memori jangka pendek (memori kerja), sedangkan selebihnya hilang dari sistem.
Informasi dari memori jangka pendek dapat dikode, kemudian disimpan dalam memori jangka panjang. Pengkodean (coding) merupakan proses transformasi, yaitu informasi baru diintegrasikan pada informasi lama. Informasi yang telah disimpan di memori jangka panjang bila akan dipergunakan lagi harus dipanggil. Dalam pikiran sadar, informasi mengalir dari memori jangka panjang ke memori jangka pendek, kemudian ke generator respons. Sedangkan untuk respons otomatis, informasi mengalir langsung dari memori jangka panjang ke generator respons selama pemanggilan. Kemudian dari generator respons informasi dialirkan ke efektor-efektor (otot dan kelenjar) untuk selanjutnya informasi dikeluarkan ke lingkungan.
Dalam belajar, efektor-efektor yang dikeluarkan berupa otot pada tangan untuk menulis dan alat indra suara intuk berbicara.
Menurut Ratna Wilis, aliran informasi dalam sistem manusia ternyata bertujuan dan diatur oleh kotak-kotak yang disebut harapan dan kontrol eksekutif.
Dari uraian diatas dapat dibentuk gambar sebagai berikut :







Gambar : Pemrosesan Informasi
Mengenai memori jangka pendek dan memori jangka panjang, Mohamad Surya (2004 : 73) mengemukakan bahwa dalam otak ada dua macam tempat menyimpan informasi atau tanggapan atau ingatan jangka pendek (short term memory) dan ingatan jangka panjang (long term memory). Ingtan jangka pendek ialah tempat menyimpan informasi yang akan dikeluarkan segera dalam waktu yang lebih pendek. Sedangkan ingatan jangka panjang ialah gudang tempat menyimpan informasi untuk masa yang cukup lama. Proses mengingat terjadi dalam tiga tahapan, yaitu : 1) tahapan perolehan informasi, 2) tahapan penyimpanan jangka pendek atau ingatan jangka panjang, 3) tahapan pengeluaran kembali apabila suatu waktu diperlukan.
Mengenai pengkodean dalam belajar, Bruner dalam Ratna Wilis (1996 : 100) beranggapan bahwa belajar merupakan pengembangan kategori-kategori dan pengembangan suatu sistem pengkodean. Bruner mengungkapkan banwa belajar melibatkan tiga proses yang berlangsung hampir bersamaan. Ketiga proses itu ialah 1) memperoleh informasi baru, 2) transformasi informasi, 3)menguji relevansi dan ketepatan pengetahuan.
B. Contoh pemrosesan informasi
Dalam proses pembelajaran kimia, guru berkata : “rumus molaritas adalah mol per volum”. Informasi ini akan sampai ketelinga siswa, misalkan bernama Hamdan, reseptor dalam telinga hamdan akan menerima informasi ini bersama suara-suara lain, misalnya suara percakapan teman-temannya, suara kendaraan. Semua suara yang didengar Hamdan akan diubah menjadi impuls-impuls elektrokimia, dan dikirim ke register penginderaan dalam otak, pola suara bahwa “rumus molaritas adalah mol per volume” akan disimpan dalam memori jangka pendek, tetapi untuk suara-suara yang lain tidak masuk. Hamdan kemudian akan mengkode informasi ini dengan cara menghubungkannya dengan informasi mengenai mol dan volume yang telah diketahui sebelumnya. Misalnya simbol untuk mol adalah “n” dan untuk volume adalah “v”. Proses pengkodean itu menyebabkan informasi yang baru itu masuk ke dalam memori jangka panjang. Bila Hamdan telah mengembangkan strategi-strategi khusus, maka proses kontrol eksekutif Hamdan akan mengarahkan proses pengkodean agar menggunakan strategi khusus ini.
Dalam pertemuan berikutnya guru bertanya kepada Hamdan “bagaimana rumus molaritas, Hamdan ?” pertanyaan ini diterima dan dipilih untuk masuk kedalam memori jangka pendek. Disini pertanyaan itu menyediakan isyarat-isyarat untuk memanggil jawaban dari memori jangka panjang. Kemudian jawaban digunakan oleh generator respons untuk mengatur alat-alat suara (efektor-efektor) untuk menghasilkan suara :
”Rumus molaritas adalah mol per volum atau n/v”,
C. Model-model belajar pemrosesan informasi
Menurut Hamzah B. Uno (2008 : 10), ada beberapa model yang termasuk kedalam pendekatan pembelajaran pemrosesan informasi, diantaranya sebagai berikut :
1. Model perolehan konsep, tokohnya Jerome Brunner
2. Model berfikir induktif, tokohnya Hilda Taba
3. Model inquiry training, tokohnya Richard Suchman
4. Model scientific inquiry, tokohnya Joseph J.Schwab
5. Model penumbuhan kognitif, tokohnya Piaget, Freud, Irving Siel, dan Kohlberg
6. Model advance organizer, tokohnya David Ausubel
7. Model memory, tokohnya Harry Lorayne
Mengenai model belajar pemrosesan informasi, dalam makalah ini hanya akan dijelaskan mengenai belajar bermakna (advance organizar) tokohnya adalah David Ausubel. Menurut Ausubel dalam Ratna Wilis (1996 : 110) belajar dapat diklasifikasikan dalam dua dimensi, dimensi pertama berhubungan dengan cara informasi atau materi pelajaran disampaikan kepada siswa, melalui penerimaan atau penemuan. Dimensi kedua menyangkut cara bagaimana siswa dapat mengaitkan informasi itu pada struktur kognitif yang telah ada.
Pada tingkat pertama dalam belajar, informasi dapat dikomunikasikan kepada siswa baik dalam bentuk belajar penerimaan yang menyajikan informasi secara final, maupun dengan bentuk belajar penemuan yang mengharuskan siswa menemukan sendiri sebagian atau seluruh materi yang akan diajarkan. Pada tingkat kedua, siswa menghubungkan atau mengaitkan informasi itu pada pengetahuan yang telah dimilikinya, maka belajar menjadi lebih bermakna, maka ini disebut sebagai belajar bermakna. Akan tetapi Ausubel mengatakan, siswa dapat juga coba-coba mengahafalkan informasi baru itu, tanpa menghubungkannya dengan pengetahuan yang telah ada pada struktur kognitifnya, maka terjedilah yang dinamakan belajar hafalan.
Dasar-dasar biologi belajar bermakna menyangkut perubahan-perubahan dalam jumlah atau ciri-ciri neuron yang berpartisipasi dalam belajar bermakna. Peristiwa psikologis tentang belajar bermakna menyangkut asimilasi informasi baru pada pengetahuan yang sudah ada dalam struktur kognitif siswa. Jadi dalam belajar bermakna, informasi baru diasimilasikan pada subsumber-subsumber yang telah ada dalam struktur kognitif, sehingga mengakibatkan pertumbuhan dan modifikasi subsumber-subsumber yang telah ada itu. Pertumbuhan subsumber-subsumber itu tergantung pada pengalaman belajar siswa, subsumber dapat berkembang relatif besar atau subsumber kurang berkembang.
Menurut Ausubel dalam Ratna Wilis (1996 : 115) ada tiga keuntungan dari belajar bermakna, yaitu :
1. Informasi yang dipelajari secara bermakna lebih lama dapat diingat
2. Informasi yang tersubsumsi dapat mengakibatkan peningkatan diferensiasi dari subsumber-subsumber, jasi memudahkan proses belajar berikutnya untuk materi pelajaran yang mirip
3. Informasi yang dilupakan akan meninggalkan efek residual pada subsumber, sehingga mempermudah belajar hal-hal yang mirip.




Daftar Pustaka
B. Uno Hamzah. 2008. Model Pembelajaran. Jakarta. Bumi Aksara
Surya Mohamad. 2004. Psikologi Pembelajaran Dan Pengajaran. Bandung. Pustaka Bani Quraisy
Wilis Ratna. 1996. Teori-Teori Belajar. Jakarta. Erlangga

PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DAN PEMBELAJARAN KELOMPOK

PEMBELAJARAN INDIVIDUAL DAN
PEMBELAJARAN KELOMPOK

Hamzah B. Uno (2008 : ) mendefinisikan pembelajaran (learning) adalah suatu kegiatan yang berupaya membelajarkan siswa secara terintegrasi dengan memperhitungkan faktor lingkungan belajar, karakteristik siswa, karakteristik bidang studi, serta berbagai strategi pembelajaran baik penyampaian, pengelolaan, maupun pengorganisasian pembelajaran.

A. Pengertian Strategi Pembelajaran
Menurut Wina Sanjaya, pembelajaran individual dan pembelajaran kelompok merupakan suatu strategi pembelajaran. Sedangkan strategi pembelajaran menurut J.R. David (1976) dalam Sanjaya (2006:126) dalam dunia pendidikan strategi dapat didefinisikan sebagai “a plan method, or series of activities designed to achieves a particular aducational goal.”. Strategi dapat didefinisikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Menurut Wina Sanjaya (2008 : 3) dari pengertian diatas terdapat dua hal yang harus kita cermati, pertama strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran. Kedua strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu.
Sedangkan menurut Hamzah B. Uno (2008 : 3) Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Pemilihan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Kemp (1995) dalam Sanjaya (2006:126) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Sementara itu Dick and Carey (1985) dalam Sanjaya (2006:126) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.
Memperhatikan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan rencana yang berisi tentang prosedur, langkah-langkah yang didesain sedemikian rupa oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Definisi di atas menjelaskan pula kepada kita bahwa pembelajaran tidak dapat dilakukan secara sembarangan, pembelajaran memerlukan ketelitian, ketepatan dan kecerdikan seorang pengajar dalam memutuskan rencana-rencana apakah yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran.
Hasil akhir yang hendak dicapai dari penggunaan strategi pembelajaran adalah tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan. Dengan demikian strategi apapun yang akan digunakan dalam pembelajaran, tentunya dipakai dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

B. Pembelajaran Individual (Individual Learning)
1. Pengertian pembelajaran individual
Pembelajaran individual merupakan suatu strategi pembelajaran, hal ini dijelaskan oleh Rowntree (1974) dalam Sanjaya (2008 : 128) membagi strategi pembelajaran ke dalam strategi penyampaian-penemuan atau exposition-discovery leraning strategy dan strategi pembelajaran kelompok dan strategi pembelajaran individual atau groups-individual learning strategy.
Menurut Wina Sanjaya (2008:128) strategi pembelajaran individual dilakukan oleh siswa secara mandiri. Kecepatan, kelambatan dan keberrhasilan pembelajaran siswa sangat ditentukan oleh kemampuan individu yang bersangkutan. Bahan pembelajaran serta bagaimana mempelajarinya didesain untuk belajar sendiri.
Pada strategi pembelajaran individual ini siswa dituntut dapat belajar secara mandiri, tanpa adanya kerjasama dengan orang lain. Sisi positif penggunaan strategi ini adalah terbangunya rasa percaya diri siswa, siswa menjadi mandiri dalam melaksanakan pembelajaran, siswa tidak memiliki ketergantungan pada orang lain. Namun di sisi lain terdapat kelemahan strategi pembelajaran ini, diantaranya jika siswa menemukan kendala dalam pembelajaran, minat dan perhatian siswa justru dikhawatirkan berkurang karena kurangnya komunikasi belajar antar siswa, sementara enggan beratanya kepada guru, tidak membiasakan siswa bekerjasama dalam sebuah team.
Sedangkan menurut Sudjana (2009 : 116) Pengajaran individual merupakan suatu upaya untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat belajar sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, kecepatan dan caranya sendiri.
Menurut Sudjana, Perbedaan-perbedaan individu dapat dilihat dari :
1. Perkembangan intelektual
2. Kemampuan berbahasa
3. Latar belakang pengalaman
4. Gaya belajar
5. Bakat dan minat
6. Kepribadian
Pembelajaran individu berorientasi pada individu dan pengembangan diri. Pendekatan ini memfokuskan pada proses dimana individu membangun dan mengorganisasikan dirinya secara realitas bersifat unik. (Hamzah B. Uno, 2008 : 16)
Menurut Muhammad Ali (2000 : 94) strategi belajar mengajar individual disamping memungkinkan setiap siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan potensinya, juga memungkinkan setiap siswa menguasai seluruh bahan pelajaran secara penuh. “mastery learning “ atau belajar tuntas.
Strategi pengajaran yang menganut konsep belajar tuntas, sangat mementingkan perhatian terhadap perbedaan individual. Atas dasar ini sistem penyampaian pengajaran dilakukan dengan mengarah kepada siswa belajar secara individual. Muhammad Ali (2000 : 99)

2. Model-model pembelajaran individual
Menurut Hamzah B. Uno (2008 : 18), ada beberapa model pembelajaran yang termasuk pada pendekatan pembelajaran individual, diantaranya adalah model pembelajaran pengajaran tidak langsung (non directive teaching), model pembelajaran pelatihan kesadaran (awareness training), sinektik, sistem konseptual, dan model pembelajaran pertemuan kelas (clasroom meeting).
Berikut adalah model-model pembelajaran yang lain :
• Distance learning (pembelajaran jarak jauh)
• Resource-based learning (pembelajaran langsung dari sumber)
• Computer-based training (pelatihan berbasis komputer)
• Directed private study (belajar secara privat langsung)
3. Keuntungan-keuntungan dan kelemahan pembelajaran individual
Keuntungan-keuntungan:
• Pembelajaran tidak dibatasi waktu
• Siswa dapat belajar secara tuntas
• Perbedaan-perbedaan yang banyak di antara para peserta dipertimbangkan
• Para peserta didik dapat bekerja sesuai dengan tahapan mereka dengan waktu yang dapat mereka sesuaikan
• Gaya-gaya pembelajaran yang berbeda dapat diakomodasi
• Hemat untuk peserta dalam jumlah besar
• Para peserta didik dapat lebih terkontrol mengenai bagaimana dan apa yang mereka pelajari
• Merupakan proses belajar yang bersifat aktif bukan pasif
Beberapa kelemahan:
• Memerlukan waktu yang banyak untuk mempersiapkan bahan-bahan
• Motivasi peserta mungkin sulit dipertahankan
• Peran instruktur perlu berubah
• Keberhasilan tujuan pembelajaran kurang tercapai, karena tidak ada tempat untuk siswa bertanya

C. Pembelajaran Kelompok (Cooperative Learning)
1. Pengertian pembelajaran kelompok (Cooperative Learning)
Menurut Wina Sanjaya (2008 : 129) belajar kelompok dilakukan secara beregu. Sekelompok siswa diajar oleh orang atau beberapa orang guru. Bentuk pembelajarannya dapat berupa kelompok besar atau pembelajaran klasikal; atau bisa juga siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil. Strategi kelompok tidak memperhatikan kecepatan belajar individual, setiap individu dianggap sama.
Menurut Wina Sanjaya (2011 : 242) Pembelajaran kelompok merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda (heterogen).
Slavin dalam Wina Sanjaya (2011 : 242) mengemukakan dua alasan pentingnya pembelajaran kelompok digunakan dalam pendidikan, pertama beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan kemampuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain, serta dapat meningkatkan harga diri. Kedua pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar berpikir, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan.
Depdiknas dalam Kokom Komalasari (2010 : 62) Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan strategi pembelajaran melalui kelompok kecil siswa yang saling bekerjasama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Bern dan Erickson dalam Kokom Komalasari (2010 : 62) mengemukakan bahwa cooperative learning merupakan stategi pembelajaran yang mengorganisir pembelajaran dengan menggunakan kelompok belajar kecil dimana siswa bekerja bersama untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, strategi pembelajaran kooperatif dapat didefinisikan sebagai salah satu satrategi pembelajaran yang menuntut adanya kerjasama siswa dalam suatu kelompok dengan mengembangkan kemampuan tiap individu serta memanfaatkan berbagai faktor internal dan eksternal untuk memecahkan masalah tertentu sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai bersama.

2. Model-model Pembelajaran Kelompok
Menurut Kokom Komalasari, (2010 : 62) model pembelajaran kooperatif meliputi Kepala bernomor, skrip kooperatif, tim siswa kelompok prestasi, berpikir berpasangan berbagi, model jigsaw, melempar bola salju, tim TGT, kooperatif terpadu membaca dan menulis, dan dua tinggal dua tamu.
Berikut adalah model-model pembelajaran kelompok :
a. Student Teams Achievement Divisions (STAD)
Guru membagi siswa dalam kelompok kecil dengan jumlah anggota empat sampai enam orang, kemudian guru menyajikan suatu materi dengan metode tradisional (ceramah, demontrasi, eksperimen, atau membahas buku teks). Materi dirancang untuk pembelajaran kelompok. Siswa secara kolaboratif mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dalam bentuk lembar kerja siswa. Setiap anggota kelompok saling membantu dan bertanggung jawab atas keberhasilan anggotanya. Setiap anggota kelompok menyimpulkan, merenungkan kembali apa yang telah diberikan untuk menyiapkan tes individu. Setelah diperiksa semua nilai individu
Siswa dikelompokkan secara heterogen kemudian siswa yang pandai menjelaskan anggota lain sampai mengerti.
Langkah-langkah:
1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll.).
2. Guru menyajikan pelajaran.
3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok. Anggota yang tahu menjelaskan kepada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
4. Guru memberi kuis / pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu.
5. Memberi evaluasi.
6. Penutup.
Kelebihan:
1. Seluruh siswa menjadi lebih siap.
2. Melatih kerjasama dengan baik.
Kekurangan:
1. Anggota kelompok semua mengalami kesulitan.
2. Membedakan siswa.

b. Number Heads Together (NHT)
Numbered Heads Together adalah suatu metode belajar dimana setiap siswa diberi nomor kemudian dibuat suatu kelompok kemudian secara acak guru memanggil nomor dari siswa. Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok kecil (4-6 orang). Dalam setiap kelompok siswa memiliki nomor diri. Guru memberi tugas kelompok, kemudian siswa membahas atau mengerjakan tugas kelompok. Dalam diskusi kelas guru memanggil nomor diri siswa dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan, setiap jawaban siswa diberi skor sebagai skor kelompok. Dalam kegiatan diskusi, guru memberikan reinforcement (penguatan kembali), pada konsep-konsep yang ditemukan siswa sebagai kesimpulan dan guru mengumumkan kelompok terbaik hari itu.
Langkah-langkah:
1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.
2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya.
4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka.
5. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain.
6. Kesimpulan.
Kelebihan:
1. Setiap siswa menjadi siap semua.
2. Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.
3. Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai. Kelemahan:
4. Kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru.
5. Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru

c. Jigsaw
Pada dasarnya, dalam model ini guru membagi satuan informasi yang besar menjadi komponen-komponen lebih kecil. Selanjutnya guru membagi siswa ke dalam kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat orang siswa sehingga setiap anggota bertanggungjawab terhadap penguasaan setiap komponen/subtopik yang ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya. Siswa dari masing-masing kelompok yang bertanggungjawab terhadap subtopik yang sama membentuk kelompok lagi yang terdiri dari yang terdiri dari dua atau tiga orang.
Siswa-siswa ini bekerja sama untuk menyelesaikan tugas kooperatifnya dalam: a) belajar dan menjadi ahli dalam subtopik bagiannya; b) merencanakan bagaimana mengajarkan subtopik bagiannya kepada anggota kelompoknya semula. Setelah itu siswa tersebut kembali lagi ke kelompok masing-masing sebagai “ahli” dalam subtopiknya dan mengajarkan informasi penting dalam subtopik tersebut kepada temannya. Ahli dalam subtopik lainnya juga bertindak serupa. Sehingga seluruh siswa bertanggung jawab untuk menunjukkan penguasaannya terhadap seluruh materi yang ditugaskan oleh guru. Dengan demikian, setiap siswa dalam kelompok harus menguasai topik secara keseluruhan.
d. Team Games Tournament (TGT)
Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement.
Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
Ada lima komponen utama dalam komponen utama dalam TGT yaitu: 1). Penyajian kelas, 2). Kelompok (team), 3). Game, 4). Turnamen, 5). Team recognize (penghargaan kelompok)

d. Assisted Individualization (AI)
Siswa secara individu bekerja dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dalam jumlah tertentu, selanjutnya siswa dengan kemampuan unggul diminta untuk memeriksa jawaban yang dibuat anggota lainnya, dan memberikan layanan kepada anggoota kelompoknya apabila ada kesulitan, sehingga soal-soal yang diberikan dapat terjawab sebanyak jumlah yang ditentukan.
e. Learning Together
Pembentukkan kelompok dengan anggota yang heterogen. Pemberian tugas sebagai proyek kelompok, setiap kelompok berdiskusi dan saling bekerja sama dalam menyelesaikan tugas, hasil kegiatan kelompok merupakan hasil tunggal yang berarti nilai hasil kegiatan kelompok adalah nilai untuk setiap anggota kelompok.
f. Group Investigation (GI)
Siswa terbentuk dalam kelompok yang heterogen terlibat dalam beberapa hal yakni pemilihan topik yang dipelajari, penelitian terhadap topik tersebut dipresentasikan. Guru dan siswa merancang secara khusus prosedur pemberian tugas dan tujuan yang sesuai dengan topik yang akan dipelajari. Pembelajaran harus meliputi aktivitas dan keterampilan yang berbeda baik dari dalam maupun luar sekolah. Setelah itu siswa menganalisis dan mengevaluasi informasi yang dipeoleh serta menyimpulkannya.
1. Adapun deskripsi mengenai langkah-langkah metode investigasi kelompok dapat dikemukakan sebagai berikut:
Seleksi topik
2. Merencanakan kerjasama
3. Implementasi
4. Analisis dan sintesis
5. Penyajian hasil akhir
6. Evaluasi

3. Keuntungan-keuntungan dan kelemahan pembelajaran kelompok
Keuntungan –keuntungan :
1) Melalui pembelajaran kelompok siswa tidak selalu tergantung kepada guru
2) Melatih kemampuan komunikasi siswa dengan cara mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan
3) Membantu siswa untuk respek kepada orang lain
4) Dapat meningkatkan prestasi akademik siswa
5) Meningkatkan motivasi dan rangsangan untuk berfikir
Kelemahan :
1) Pembelajaran kelompok membatasi siswa yang berkemampuan tinggi dalam waktu belajar
2) Dibandingkan dengan pengajaran langsung dari guru, bisa terjadi apa yang seharusnya dipelajari dan dipahami tidak pernah dicapai oleh siswa
3) Penilaian yang diberikan berdasarkan hasil kerja kelompok.


DAFTAR PUSTAKA

Wina Sanjaya (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta, Kencana
Wina Sanjaya (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta, Kencana
Kokom Komalasari (2010), Pembelajaran Kontekstual,Bandung, Refika Aditama
Hamzah B. Uno (2008), Model Pembelajaran,Jakarta, Bumi Aksara
Nana Sudjana (2009), Teknologi Pengajaran, Bandung, Sinar Baru
Muhammad Ali (2000), Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung, Sinar Baru

Jumat, 05 Agustus 2011

tugas pti 12

Pendahuluan

Sejarah Internet
Tahun 1969 – 1972
• Awalnya internet merupakan jaringan computer yg dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network)
• Mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software computer yang berbasis UNIX bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon
Diawali jaringan terapadu antara Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah selanjutnya diperkenalkan secara umum dan berkembang begitu pesat.

Pengertian
Internet adalah jaringan computer yg saling terhubung ke seluruh dunia dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.
Secara Fisik
Adalah interkoneksi antar jaringan computer namun secara umum internet harus dipandang sebagai sumber daya informasi (Lani Sidharta, 1996)

Isi Internet
Adalah informasi yg dapat dibayangkan sbg suatu data base atau perpustakaan multimedia yg sangat besar dan lengkap dan dipandang sbg dunia dalam bentuk lain (maya) karena hamper seluruh aspek kehidupan di dunia nyata ada di internet.

AKSES

• Akses Internet dengan Dial Up
• Akses Internet dengan ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line)
• Akses Internet Mobile
• Akses Internet Wireless
• Akses Internet Hotspot 1
• Akses Internet Hotspot 2

Istilah dalam Internet
Wifi (Wireless Fidelity)
Merupakan sebuah teknologi yg memmungkinkan sejumlah computer terhubung dalam sebuah jaringan tanpa kabel.

Hotspot
Jangkauan dari jaingan WiFi

ISP (Internet Service Provider)
Merupakan sebuah perusahaan yg khusus menangani layanan bagaimana seseorang, kantor, dan organisasi dapat memanfaatkan internet

ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line)
Yaitu komunikasi jaringan Internet dengan kecepatan tinggi, dimana sinyal yg masuk tidak sama dengan sinyal yang keluar (asimetris)

Modem (modulation demodulation)

Alat yg digunakan untuk merubah sinyal analog menjadi digital dan sebaliknya.
www
adalah fasilitas internet yg menghubungkan dokumen web (web page) dalam lingkup local maupun jarak jauh.

Web Broser
Perangkat lunak (software) yg digunakan untuk mengakses World Wide Web atau untuk berselancar atau menjelajahi internet
Menampilkan informasi yg terdapat pada suatu alamat di internet serta menuju halaman lain yg terkait yang disediakan oleh halaman tersebut.

Web Site atau Situs
Tempat sekumpulan halaman web milik seseorang atau suatu badan yg dikumpulkan dan dikemas

Alamat Web Site
Untuk mencari informasi di internet perlu diketahui alamat website, yaitu: URL (Universal Resourse Locator)
http://www.stkipgarut.ac.id/index.php
• http : singkatan dari Hyper Text Transfer Protocol
adalah suatu protocol yg digunakan oleh world wide web
• www : world wide web
• stkipgarut : nama situs
• ac.id : ekstensi nama domain
• index.php : file atau dokumen


Manfaat

• Informasi dan berita
• Bisnis
• Gaya hidup
• Ilmu
• Hiburan
• Transaksi
• Social

Dengan internet: Komputer sekolah-Kampus-Individu dapat saling terkoneksi

Search Engine
Merupakan sebuah situs khusus yg dirancang untuk menyimpan catalog serta menyusun daftar alamat di internet berdasarkan topic.

Alternatif mesin pencari:
• Google
• Yahoo
• MSN

e-mail
• e-mail : elektronik mail (surat elektronik)
• cepat, murah, dan mudah
• mengirim pesan dari satu computer ke computer lain di seluruh penjuru dunia, kapan saja, dan dari mana saja
• Pesan : tulisan, gambar, suara, dan video

Chatting
Adalah suatu bentuk komunikasi di internet yg diciptakan untuk komunikasi kelompok di tempat diskusi yg dinamakan channel (saluran), tetapi juga bisa untuk komunikasi jalur pribadi (teks maupun visual)
Program aplikasi:
• Google Talk
• MSN Messenger
• Yahoo messenger
• Facebook
• Skype

tugas pti 11

MULTIMEDIA
Pendahuluan
Multimedia sering didefinisikan adalah kombinasi satu atau lebih dari teks, gambar, animasi, audio dan video.

Empat alasan mengapa multimedia itu penting
1) Variatif
2) Dinamis
3) Rapport
4) Representatif

Sejarah Multimedia
1. Istilah multimedia berawal dari teater, bukan computer. Pertunjukan yang memanfaatkan lebih dari suatu medium sering kali disebut pertunjukan multimedia
2. Pertunjukan multimedia mencakup: monitor video, synthesized band, dan karya seni manusia sebagai bagian pertunjukan

Perkembangan Multimedia
Menurut Morgan Stanley:
Untuk mencapai sebanyak 50 juta pengguna di Amerika Serikat waktu yang dibutuhkan untuk:
• Televisi : 13 tahun
• TV Kabel : 10 Tahun
• Internet : 5 tahun
Jumlah pengguna internet meningkat sangat pesat akhir-akhir ini dan perkembangan multimedia mengikuti perkembangan internet.

2. Pengertian Multimedia
Multi artinya banyak atau bermacam-macam
Media adalah sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu
Jadi multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media yang berbeda untuk menggabungkan dan menyampaikan informasi dalam bentuk text, audio, grafik, animasi dan video.

3. Peranan Multimedia
Multimedia dapat digunakan dalam:
1. Bidang pendidikan dalam penyampaian bahan pengajaran secara interaktif dan dapat mempermudah pembelajaran karena didukung oleh berbagai aspek: suara, video, animasi, teks dan grafik
2. Bidang jaringan dan internet yang membantu dalam pembuatan website yang menarik, informative dan interaktif


Kemampuan Multimedia
1. Mengubah tempat kerja, dengan adanya teleworking atau telecommuting
2. Mungubah cara belanja, dengan adanya homeshopping atau teleshopping
3. Mengubah cara bisnis, dengan adanya jual beli online-bangking
4. Mengubah cara memperoleh informasi, dengan adanya Koran online
5. Mengubah cara belajar, dengan adanya computer multimedia dan belajar online
6. Internet Multimedia juga mulai bersaing dengan televise dan radio

4. Sistem Multimedia
Syarat Sistem Multimedia
1. Kombinasi Media
Sistem disebut system multimedia jika kedua jenis media(continuous/discrete) dipakai. Contoh media diskrit: teks dan gambar dan media kontinu adalah audio dan video
2. Independence
Aspek utama dari jenis media yang berbeda adlah keterkaitan anatar media tersebut. Sistem disebut system multimedia jika tingkat ketergantungan/keterkaitan antar media tersebut rendah
3. Computer-supported Integration
Sistem harus dapat melakukan pemrosesan yang dikontrol oleh computer. Sistem daoat deprogram oleh system programmer/user.

Komputer Multimedia (Multimedia PC)
Multimedia PC merupakan standar system computer yang menyediakan fasilitas multimedia.
Multimedia PC terdiri dari sebuah computer dengan:
• CD-ROM drive / DVD Drive
• Sound card (untuk recording dan playback)
• Multimedia (music/Movie) player
• RAM dan Harddisk yang mencukupi
• Graphics adapter
• Speaker


5. Multimedia Dalam Pembelajaran
Kondisi Pendidikan di Indonesia
• Hasil penelitian program pembangunan PBB (UNDP) tahun 2000 menunjukkan kualitas SDM Indonesia berada pada urutan 109 dari 174 negara, jauh dibandingkan dengan Negara tetangga Singapura (24), Malaysia (61), Thailand (76) dan Philipina (77)
• Hasil studi international Educantional Achievement (IEA) menunjukkan kemampuan IPA peserta didik di SMP Indonesia menempati urutan ke-40 dari 42 negara yang diteliti (Rukmana dalam Zulhelmi, 2006)
Faktor Penyebab Kondisi Pendidikan
• Guru, siswa, sarana dan prasarana, kurikulum dan komitmen bersama
• Salah satu factor penyebab mutu pendidikan di Indonesia rendah adalah motivasi belajar rendah karena pada saat proses pembelajaran guru kurang menerapakan pembelajaran yang interaktif
• Pembelajaran yang interaktif dapat diterapkan oleh guru dengan bantuan media pembelajaran.

Kontribusi Media dalam Pembelajaran
• Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar
• Pembelajaran dapat lebih menarik
• Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar
• Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
• Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan
• Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan
• Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan
• Peran guru berubah kea rah yang positif

Peran Media dalam Pembelajaran
• Membuat konkrit konsep yang abstrak
• Mengetengahkan bagian tertentu yang dianggap penting
• Memberikan pengganti pengalaman langsung
• Mendekatkan obyek yang sukar atau berbahaya untuk didekati
• Memberkan pengalaman segi pengamatan
• Menyajikan perbedaan warna secara visual
• Menyajikan informasi yang memerlukan gerak.

tugas pti 10

BLOG
Sejarah Blog
Blog adalah istilah yang ditemukan oleh Jorn Barger pada bulan Desember 1997

PENGERTIAN
Arti Blog
Secara teknis Blog adalah teknologi aplikasi website yang memudahkan seseorang untuk menerbitkan materi, apakah itu berupa teks, grafik, audio maupun video ke internet secara mudah, cepat, dan murah, dengan fitur-fitur otomatis seperti pengarsipan dan fasilitas feedback yang berupa area untuk memberi komentar.
Apa Blog itu ?
1. Situs web yang berisi kumpulan tulisan yang disusun secara kronologis
2. Ada format sindikai seperti RSS atau ATOM
3. Biasanya memiliki fasilitas komentar, trackback, dan atau pingback
4. Tulisannya dibuat dari sudut pandang penulisnya (blog bukanlah jurnalisme)
5. Penulis Blog dibantu oleh CMS (Content Management System)

PERANAN
Fungsi Blog adalah
1. situs web yang mudah digunakan dan dapat dengan cepat memposting pemikiran, berinteraksi dengan orang lain, dan banyak lagi keuntungannya.
2. Dapat dijadikan media interaksi antara guru dan pakar (guru); guru dan siswa, antara
Siswa dengan siswa.
Keuntungan Blog:
1. Mudah dibuat, cocok untuk semua user, dan dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan
Pada tiap profesi
2. Send of purpose, blog dibuat sesuai tujuan dan kebutuhan
3. Melatih berpikir, menyampaikan pendapat, pengalaman, dan menulis, sehingga dapat
Dijadikan sarana edukasi dan pemberdayaan
4. Membentuk komunitas blogger, dapat saling berbagi ekspresi dan informasi secara tertulis, dan berdiskusi mengenai blog dan permasalahannya
5. Media komunikasi baru di internet yang populer dan gratis


Mengapa harus blog?
1. Interaktivitas (komentar, trackback, dan pingback)
2. Sentuhan personal
3. Informasi dapat langsung dari sumbernya
4. Siapapun bisa membuat blog dengan isi apa saja
5. Memberitkan isu, program, event, atau organisasi
6. Blog dengan topik tertentu, Personal writing, dan collection
7. Perubahan paradigma tentang keterbukaan
8. Perlindungan privasi atau data pribadi
9. Tidak boleh mengancam, menipu, berbohonh, memfitnah, dan menyebarkan kebencian

Pengaruh blog:
1. 8 juta negara Amerika Serikat dewasa memiliki blog
2. Jumlah pembaca blog meningkat 58% pada tahun 2004
3. 27% pengguna internet adalah pembaca blog
4. Ada jutaan blog di internet dan ada sebuah blog baru yang dibuat dalam setiap 7,5 detik
5. Lusinan penulis blog membuat laporan pandangan mata tentang peristiwa di dunia
6. Serengan 11 September
7. Invasi Amerika Serikat ke Irak
8. Pemilihan Presiden Amerika Serikat
9. Serangan teroris di Madrid dan London
10. Kasus bom Kuningan
11. Bencana Tsunami Sumatra
12. Sengketa Indonesia dan Malaysia tentang blok Ambalat
Dipecat karena isi Blog
13. Heather Armstrong, konsultan web, Feb. 2002
14. Michael Hanscom, kontraktor Microsoft, Okt. 2003
15. Joyce Park, pemrogram Friendster, Agts. 2004
16. Peter Whitney, pegawai Wells Fargo, Agu. 2004

Perlunya kebijakan tentang blog
1. Fenomena blog berkembang dengan sangat cepat
2. Suka atau tidak suka, penulis blog tidak dapat dicegah
3. Fenomena blog harus dapat dimanfaatkan demi kamajuan
4. Efak-efek negatif yang mungkin dapat ditimbulkan oleh blog harus dapat ditekan
5. Tulisan pada blog menjangkau seluruh dunia dan bisa dibaca oleh siapapun
6. Yakinkan bahwa isi blog anda tidak menyinggung siapapun
7. Isi blog tidak menyinggung unsur HARA




Macam –macam Blog
1. Blog politik
2. Blog pribadi
3. Blog bertopik
4. Blog kesehatan
5. Blog sastra
6. Blog perjalanan
7. Blog riset
8. Blog hukum
9. Blog media
10. Blog agama
11. Blog pendidikan
12. Blog kebersamaan
13. Blog petunjuk (directory)
14. Blog bisnis
15. Blog pengejawantahan
16. Blog pengganggu (spam)
Teknologi Blog
1. Mobile blogging (Moblogging): memanfaatkan teknologi seluler untuk menulis blog
2. Audioblogging: Blog dalam format audio
3. Photoblogging: Blog dalam format foto
4. Videoblogging: Blog dalam format video
5. Podcasting: Perpaduan antara teknologi sindikasi dan audio/videoblogging sebagai implementasi pengiriman konten dengan metode pull
HTML (HyperText Markup Language)
HTML adalah script untuk menyusun dokumen-dokumen Web

Penjelasan Struktur Dasar HTML
TAG
Tag adalah teks khusus (markup) berupa dua karakter ‘<” dan “>”.


Elemen
Eleman terdiri atas tiga bagian, yaitu tag pembuka, isi, dan tag penutup.


Attribute
Attribut adalah mendefinisikan property dari suatu elemen HTML, yang terdiri atas nama dan nilai.


Elemen TITLE
Merupakan judul dari dokumen HTML yang ditampilkan pada judul jendela browser.



Elemen BODY
Elemen ini untuk menampilkan isi dokumen HTML.